Rafting - Magelang




Lima belas menit didalam pick-up akhirnya sampai dilokasi starting point. Terlihat cuaca mulai gerimis cukup deras dan mendung, perasaan saya mulai gak enak, saya berpikir nanti bener bakalan kebawa arus sungai segitu deresnya sampai ditemukan ngambang dipantai dengan perut kembung. Atau saya bakal terbawa arus sungai, panik, terus kejepit nyengir kesangkut dicelah-celah batu, No!
Disana kami disediakan dua perahu karet dan perlengkapannya, mulai dari baju pelampung, tali darurat dan helm pengaman. Nantinya kami bakal ditemani oleh empat orang guide atau pendamping, dimana satu perahu karet berisi lima orang penumpang dan dua orang guide.
Sebelum memulai perjalan rafting kami diberikan briefing oleh salah satu guide kami, mulai cara memegang dayung yang benar, cara menarik teman yang tercebur disungai kembali naik ke perahu karet, cara menyelamatkan diri jika tercebur dijeram dan lain sebagainya. Setelah briefing selesai dan semua perlengkapan terpakai, akhirnya kami semua turun menuju sungai.
Sebelumnya tak lupa kami mengambil beberapa jepret foto terlebih dahulu. Yang lain terlihat tampak asik bergaya foto, saya sendiri malah deg-degan gimana nasib saya ketika perjalanan rafting nanti. 
* * *
Perahu pun berjalan. Dan setelah melewati air tenang akhirnya ketemu juga dengan jeram pertama. Disungai ini sebagian nama jeram dinamai dengan nama orang. Kenapa? Yap. Orang tersebut dulunya pernah mengalami tragedi dijeram tersebut, dan meninggal. Lumayan ngeri rasanya ketika lewat diatas jeram, tapi setelah lewat ternyata  asik juga.
Dari awal, disepanjang perjalanan guide perahu saya sudah mulai cerita basi. Dan itu biasa. Perlu diingat bahwa dimanapun kalian pergi ke obyek wisata air yang ada guide atau pendamping wisatanya, pasti mulut-mulut mereka sudah terlatih buat mbanyol. Terbukti banyak aksi banyolan yang kalo dibandingkan sama kalian lihat topeng monyet pinggir jalan, saya jamin bakal lucu atraksi topeng monyetnya. Saya menduga mungkin mereka para guide semuanya adalah lulusan dari Stand Up Comedy University yang kena DO karena gak lulus-lulus.
Pak Slamet     : “Mas, dari mana?”
Woko              : “Dari Solo pak.”
Pak Slamet     : “Kalo saya dari pagi mas! Saya capek banget makanya.”
Woko              : “Haha… *ketawa maksa*
Perlu diingat juga, guide kadang juga sering menipu, maka jangan mudah percaya ketika kalian sedang diperjalanan bersama mereka.

Pak Slamet     : “Ayo mas cobain posisi Rodeo.
Edy                  : “Apa pak itu?”
Pak Slamet     : “Kamu duduk diujung depan perahu sambil pegangan tali diujung perahunya itu mas, terus yang lainnya mundur dibelakang ndayung maju, mirip film Titanic itu lho mas.”
Raga                : “Ayo cobain dulu deh Ed.”
Edy                  : “Ok. Begini pak?”
*posisi setengah jongkok hampir mau duduk diujung perahu* *lalu disodok dayung dari belakang* Pyurrr!! *glep… glep…glep…*, sejak kapan Titanic ceritanya kayak gini !!
Pak Slamet     : “Haha… “
__________________________________________________________________________________
Pak Slamet     : “Yak, kita sudah sampai setengah perjalanan, kita turun dan istirahat dulu disebrang ya. Semua pindah duduk ke samping kanan.”
*lalu kami semua pindah ke sebelah kanan* *lalu guide mengungkit perahu ke kanan* *semua jatuh kesungai dan ketimpa perahu karet* Pyurrr!
Kalian perlu ketahui, ternyata semua penumpang sengaja disuruh pindah duduk ke kanan supaya perahu lebih mudah digulingkan kesalah satu sisi (kanan). Saya kira biar kami lebih mudah menepi dan turun. Woaaa!! Kenapa ini gak ada di briefing awal tadi??

Dan sejak saat itu saya sendiri menyimpulkan bahwa yang namanya guide di wahana wisata air apapun itu cuma membawa malapetaka.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 comments:

Post a Comment

Contact Form